ATM, amati tiru dan modifikasi. Ini juga bisa diterapkan dalam berlatih menulis. Jadi jangan takut dan malu dikatakan sebagai peniru, asal bukan seorang plagiator yang mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri. Kita meniru gaya penulisannya, gaya bercerita, dan gaya diksi yang dipergunakan para penulis hebat. Gunakan beragam gaya itu, berlatihlah dan jadikan bekal untuk membangun gaya penulisan sendiri.
Meniru Dulu, Biar Bisa Menulis dengan Gaya Sendiri
Pernah nggak ngerasa bingung pas nulis, kayak… “Ini kenapa tulisan gue datar banget ya?” atau “Gaya nulis orang lain kok enak dibaca sih?” Nah, tenang. Semua penulis, bahkan yang udah terkenal, biasanya juga mulai dari niru.
Serius. Niru itu bukan dosa — asal kamu tahu batasnya.
Rumusnya sebetulnya tidak susah-susah amat. Ketika membaca, bukan cuma untuk menikmati cerita yang disajikan dalam sebuah novel misalnya, tetapi juga pelajari gaya penulisannya.
Kalau kamu suka baca, coba sesekali jangan cuma nikmatin ceritanya, tapi juga perhatiin gimana penulisnya nyusun kata. Gaya kalimatnya gimana? Dialognya hidup atau nggak? Transisinya halus atau tiba-tiba? Itu semua bisa kamu pelajari. Dan buat catatan-catatan sendiri untuk mendapatkan apa yang menarik buatmu.
Coba aja:
-
Baca cerpen atau novel yang kamu suka.
-
Pilih satu paragraf yang menurutmu keren.
-
Tulis ulang dengan gaya kamu sendiri. Bisa kamu ubah sudut pandangnya, bahasanya, atau suasananya.
Meniru Itu Bagian dari Proses
Nggak semua penulis langsung punya gaya khas dari awal. Justru dengan meniru beberapa gaya penulisan, lama-lama kamu bakal tahu mana yang paling cocok buat kamu. Kayak nyobain beberapa sepatu dulu sebelum nemu yang paling nyaman.
Misalnya:
Baca novel Pramodya Anantatoer, nikmati alur cerita yang mengalir sampai tak sadar ratusan halaman sudah dilewati.
Nikmati petualangan yang ditulis oleh Karl May tentang suku Apache.
-
Kamu tiru gaya penulisan Raditya Dika yang santai dan lucu.
-
Besok coba gaya Tere Liye yang puitis dan dalam.
-
Lusa, gaya tulisan berita atau feature dari media online.
Dari situ, kamu bisa ambil elemen yang cocok dan gabungkan jadi gaya kamu sendiri.
Tapi Jangan Cuma Niru Terus…
Setelah kamu terbiasa, mulai tulis sesuatu yang lebih personal. Campur pengalaman sendiri, opini sendiri, dan kata-kata yang biasanya kamu pakai sehari-hari. Karena, gaya nulis yang kuat itu muncul kalau kamu udah berani jujur dalam tulisan.
Meniru gaya penulis lain itu bukan berarti kamu nggak kreatif. Justru itu jalan buat belajar dan bereksperimen. Kayak musisi yang belajar dari lagu orang lain sebelum bikin lagu sendiri. Nggak ada yang instan. Tapi kalau kamu rajin baca dan coba-coba nulis, lama-lama gaya tulisanmu bakal terbentuk sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar