Jumat, 02 Mei 2025

Apa hal kecil yang pernah membuatmu sangat bahagia?

 Mari kita ikuti latihan untuk menjadi penulis hebat. Hari ini, bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan ini sekedar untuk memancing dan membantu kamu untuk berlatih menulis.

Apa hal kecil yang pernah membuatmu sangat bahagia?

Ini adalah contoh pertanyaan sederhana, tapi punya potensi besar untuk menghasilkan tulisan yang menyentuh, otentik, dan penuh makna. Banyak penulis pemula merasa harus punya pengalaman "besar" untuk ditulis—padahal justru hal-hal kecil dan personal bisa jauh lebih kuat karena lebih relatable.

💡 Kenapa Pertanyaan Ini Kuat?

Karena:

  • Hal kecil biasanya jujur, tidak dibuat-buat.

  • Setiap orang punya versi jawabannya sendiri.

  • Bisa menggali emosi bahagia, syukur, haru, bahkan nostalgia.

✍️ Tips Menulis dari Pertanyaan Ini

1. Fokus pada satu momen kecil saja

Jangan mencoba menceritakan semua kebahagiaan sekaligus. Ambil satu hal sederhana, misalnya:

  • Senyuman orang tua.

  • Aroma masakan.

  • Jalan kaki sore sambil dengar lagu favorit.

  • kebiasaan ayah disaat sarapan di meja makan.

  • kebiasaan ibu saat waktu makan.

✅ Fokus = "Momen minum teh bersama ibu di sore hari."
❌ Tidak fokus = "Semua momen bahagia sejak kecil sampai sekarang."


2. Gunakan detail inderawi (apa yang kamu lihat, dengar, cium, rasa)

Biar pembaca bisa “masuk” ke dalam momenmu.

Contoh:
"Aku mencium aroma daun pandan yang baru ditumbuk. Ibu mengaduk adonan kue lumpur sambil bersenandung kecil."

           "Tak terasa, air liur sudah mulai mengalir, disaat aroma rendang mengular kemana-mana." 

3. Tulis seperti kita sedang bercerita ke teman dekat

Hindari bahasa yang terlalu formal atau berjarak. Gunakan gaya yang hangat, personal. Atau kalau perlu, dengan ungkapan bahasa daerah yang menjadi kekuatan dalam komunikasi personal dan kedekatan.

📝 Contoh Tulisan Pendek (Dikembangkan)

Hari itu hujan deras. Aku duduk di dapur, menggenggam gelas teh hangat yang ibu buat lima menit lalu. Meja kayu tua berderak sedikit saat aku mekan siku ke meja, lalu aku bersandar di kursi kayu yang umurnya mungkin sama tuanya dengan meja kayu ini. Ibu diam-diam menyelipkan biskuit ke piring kecilku, seperti biasa. Sementara di luar, suara hujan bercampur dengan desis air mendidih dari ceret saling bersilangan. Rasanya dunia berhenti sebentar. Bahagia itu, ternyata sederhana sekali. Aku pun tersenyum, entah untuk apa. 

🔍 Analisis Singkat

  • Momen kecil: Minum teh saat hujan.

  • Detail: Meja kayu, suara hujan, desis ceret.

  • Perasaan: Tenang, bahagia, nyaman.

  • Ingatan: tentang apa yang terjadi semalam

💭 Variasi Lain dari Pertanyaan Ini

Kalau kamu ingin mengeksplorasi lebih jauh, ubah sedikit sudut pandangnya:

  • Apa hal kecil yang membuat kamu tersenyum hari ini?

  • Kapan terakhir kali kamu merasa tenang tanpa alasan besar?

  • Apa hadiah kecil yang pernah kamu dapatkan, tapi sangat berarti?

  • Siapa yang memberikan hadiah itu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar