Cerita lama, tapi rasa baru. Inilah yang akan menjadi bahan berlatih menulis. Kita kadang kita mikir, “Mau nulis apa ya?” Padahal, sumber ide paling dekat itu ya… masa lalu kita sendiri. Nggak harus kejadian luar biasa kok. Cerita-cerita kecil yang pernah kita alami bisa jadi bahan tulisan yang ngena banget.
Kenapa sih pengalaman pribadi itu menarik buat ditulis?
Soalnya jujur. Nggak ngarang-ngarang, nggak sok dramatis. Yang penting kita cerita apa adanya. Bisa tentang jatuh cinta pertama kali, dimarahin guru gara-gara lupa PR, atau cuma momen sederhana kayak main hujan pas kecil. Kecebur di got, atau kecipirit di kelas.
Justru hal-hal kecil itu yang sering bikin orang senyum waktu baca.
Gimana cara mulai nulis dari pengalaman masa lalu?
-
Ngobrol sama diri sendiri: Coba inget-inget kejadian yang bikin kamu terkesan. Apa yang bikin kamu ketawa, sedih, atau mikir panjang?
-
Ceritain rasanya, bukan cuma kejadiannya: Misalnya, “Aku duduk di bangku belakang kelas, pura-pura nyatet, padahal hatiku deg-degan lihat dia senyum.” Nah, itu yang bikin tulisan jadi hidup.
-
Benda atau tempat bisa jadi pintu kenangan: Kayak suara motor bapak tiap pagi, wangi kue buatan ibu, atau lagu jadul yang dulu sering diputar di radio.
-
Tulis aja dulu, nggak usah mikir bagus atau nggaknya: Yang penting ngalir. Tulis kayak lagi cerita ke temen.
Nulis buat diri sendiri, tapi bisa nyentuh orang lain
Mungkin awalnya kamu nulis cuma buat curhat. Tapi jangan kaget kalau ternyata ada yang baca dan bilang, “Wah, gue banget nih!” Karena kadang, yang kita rasain juga dirasain orang lain, cuma mereka belum nemu kata-kata buat ngungkapinnya.
Jadi, kalau lagi bingung mau nulis apa, coba deh tengok ke belakang dari pengalaman yang pernah dialami selama perjalanan hidup kita. Siapa tahu, di situ ada cerita yang belum sempat kamu ceritain. Nggak harus sempurna, yang penting tulus. Karena tulisan paling enak dibaca, ya tulisan yang datang dari hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar