Selasa, 29 April 2025

Menulis Fiksi vs Nonfiksi: Dua Dunia, Dua Cara Bercerita

Mau menulis fiksi apa non fiksni nih.

Dalam dunia menulis, ada dua jalur utama yang sering jadi pilihan: fiksi dan nonfiksi. Sama-sama butuh ide dan kata-kata, tapi cara menyampaikannya beda jauh. Nah, kalau kamu baru mulai menulis, penting banget kenal dua jenis ini biar tahu kamu lebih cocok yang mana — atau mungkin keduanya?

Jadi menulis fiksi, bisa saja sekedar cerita hayalan dan penuh rekaan. Namun, ceritanya tetap punya kaitan dengan kisah yang ada dalam kehidupan keseharian. 

1. Fiksi: Dunia Bebas Tak Terbatas

Fiksi itu cerita karangan. Bisa tentang cinta, misteri, petualangan, fantasi, kehidupan sehari-hari — apapun! Kamu bebas menciptakan tokoh, tempat, bahkan dunia baru sekalipun.

Ciri-ciri menulis fiksi:

  • Ada tokoh, konflik, dan alur cerita.

  • Butuh imajinasi kuat.

  • Nggak harus terjadi di dunia nyata.

  • Emosi pembaca jadi fokus utama.

Contoh tulisan fiksi:

  • Cerpen, novel, puisi naratif, cerita fantasi, fanfiction.

Tips menulis fiksi:

  • Mulai dari "apa yang terjadi jika…?"

  • Buat karakter yang punya tujuan dan rintangan.

  • Tunjukkan perasaan lewat tindakan, bukan cuma narasi.

  • Jangan takut aneh — justru itu yang bikin menarik.


2. Nonfiksi: Cerita dari Fakta dan Realita

Nonfiksi adalah tulisan berdasarkan kenyataan. Kamu menulis berdasarkan data, pengalaman nyata, atau opini yang bisa dipertanggungjawabkan.

Ciri-ciri menulis nonfiksi:

  • Fakta jadi pondasi utama.

  • Bisa personal (seperti esai) atau informatif (seperti artikel).

  • Lebih banyak menjelaskan, bukan bercerita.

  • Gaya bahasa bisa serius, bisa santai tergantung audiens.

Contoh tulisan nonfiksi:

  • Artikel, blog, biografi, catatan perjalanan, opini, esai.

Tips menulis nonfiksi:

  • Tentukan topik yang kamu kuasai atau alami sendiri.

  • Riset kalau perlu, terutama untuk tulisan informatif.

  • Jaga kejelasan dan struktur tulisan.

  • Tambahkan sentuhan pribadi biar nggak kaku.

Fiksi atau Nonfiksi, Mana yang Lebih Bagus?

Jawabannya: Tergantung kamu. Ini bukan soal mana yang lebih bagus, tetapi mana yang lebih pas buatmu.

  • Kalau kamu suka mengarang dan bermain imajinasi, fiksi bisa jadi tempat bermainmu.

  • Kalau kamu lebih suka berbagi pengalaman nyata atau menjelaskan sesuatu, nonfiksi bisa jadi ladang idemu.

Tapi yang paling seru? Gabungkan dua-duanya. Misalnya:

  • Nulis esai nonfiksi yang gayanya seperti bercerita.

  • Bikin fiksi yang terinspirasi dari pengalaman pribadi.

Tapi sebenarnya nih, mau tulisan fiksi atau nonfiksi, intinya sama: menyampaikan sesuatu yang bermakna. Cerita itu yang satu lewat imajinasi, yang satu lewat kenyataan. Jadi nggak juga harus buru-buru milih mana yang pas. Cobain dan berlatih aja dulu dua-duanya. Tulis dengan jujur dan nikmati prosesnya. Sampai suatu saat akan kaget sendiri dengan hasilnya.

Selamat menulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar